Nama : Gabriel Baruch Krisnanta
NPM : 54414411
Kelas : 3IA21
Mata Kuliah : Desain Pemodelan Grafik
Nama Dosen : Syefani Rahma Deski
Pengertian Desain Komunikasi Visual
Secara Etimologi, Desain Komunikasi Visual terdiri
dari 3 kata yaitu Desain, Komunikasi dan Visual. Disini saya akan mengulasnya
satu persatu secara etimologi :
Desain diambil dari kata “designo” (Itali) yang
artinya gambar. Sedang dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa Latin
(designare) yang artinya merencanakan atau merancang. Dalam dunia seni rupa
istilah desain dipadukan dengan reka bentuk, reka rupa, rancangan atau sketsa
ide.
Komunikasi berarti menyampaikan suatu pesan dari
komunikator ( penyampai pesan ) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu
media dengan maksud tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggris
communication yang diambil dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama” (
dalam Bahasa Inggris:common ). Kemudian komunikasi kemudian dianggap sebagai
proses menciptakan suatau kesamaan ( commonness ) atau suatau kesatuan
pemikiran antara pengirim ( komunikator ) dan penerima ( komunikan ).
Visual bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat
dan direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata. Berasal dari kata Latin
videre yang artinya melihat yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Inggris
visual.
Jadi, Desain Komunikasi Visual merupakan ilmu seni
menyampaikan pesan (arts of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa
(visual language) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan
menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai
dengan tujuan yang ingin diwujudkan. Sedang Bahasa rupa yang dipakai berbentuk
grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya.
Sejarah Desain Komunikasi Visual
Sejak jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan
mempraktekkan komunikasi visual. Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara
lain adalah piktogram yang digunakan untuk menceritakan kejadian sehari-hari
pada Jaman Gua (Cave Age), bentuk lain adalah hieroglyphics yang digunakan oleh
bangsa Mesir. Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian manusia,
bentuk-bentuk ini beralih ke tulisan, contohnya prasasti, buku, dan lain-lain.
Dengan perkembangan kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini berkembang lagi
menjadi bentuk-bentuk yang lebih menarik dan komunikatif, contohnya seni
panggung dan drama; seperti sendratari Ramayana, seni pewayangan yang masih
menjadi alat komunikasi yang sangat efektif hingga sekarang.
Sebagai suatu profesi, Desain Komunikasi Visual baru
berkembang sekitar tahun 1950-an. Sebelum itu, jika seseorang hendak
menyampaikan atau mempromosikan sesuatu secara visual, maka ia harus
menggunakan jasa dari bermacam-macam “seniman spesialis”. Spesialis- spesialis ini antara lain adalah visualizers (seniman
visualisasi), typographers (penata huruf), yang merencanakan
dan mengerjakan teks secara detil dan memberi instruksi kepada percetakan,
illustrators, yang memproduksi diagram dan sketsa dan lain-lain.
Dalam perkembangannya, Desain Komunikasi
Visual telah melengkapi pekerjaan dari agen periklanan dan tidak hanya mencakup
periklanan, tetapi juga desain majalah dan surat kabar yang menampilkan iklan
tersebut. Desainer komunikasi visual telah menjadi bagian dari kelompok dalam
industri komunikasi sampai dunia periklanan, penerbitan majalah dan surat
kabar, pemasaran dan hubungan masyarakat (public relations).
Desain Komunikasi Visual baru populer di
Indonesia pada tahun 1980-an yang dikenalkan oleh desainer grafis asal Belanda
bernama Gert Dumbar. Karena menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi
cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi moving image, audio
visual, display dan pameran. Sehingga istilah desain
grafis tidaklah cukup menampung perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan
istilah desain komunikasi visual seperti yang kita kenal sekarang ini.
Perbedaan Desain Komunikasi Visual dengan Seni Murni
Desain Komunikasi Visual:
a. Menghadapi lebih dari satu
pengamat.
b. Bertujuan untuk memuaskan seseorang
atau sekelompok orang.
c. Dapat memahami dan
menginterpretasikan permintaan seseorang atau sekelompok orang ke dalam suatu
karya desain.
d. Menggerakkan sekelompok
orang untuk menghadiri suatu acara mengikuti petunjukan, memahami peta suatu lokasi
atau membeli suatu produk.
e. Informasinya bersifat
universal (dapat dimengerti semua orang).
Contohnya : Karikatur, Sketsa, Komik, Logo,
Iklan.
Seni murni:
a. Pengamatnya hanya satu,
yaitu seniman itu sendiri.
b. Ekspresi emosi dan perasaan
dari seniman itu sendiri yang bertujuan untuk memuaskan diri seniman tersebut.
c. Informasinya bersifat
emosional, yang berarti tidak harus dapat diartikan dan dibaca oleh orang lain.
Contohnya : Patung, Relief, Lukisan, Mozaik,
Ukiran.
Elemen-Elemen Desain Komunikasi Visual
a.
Desain dan Tipografi
Tipografi
adalah seni menyusun huruf-huruf sehingga dapat dibaca tetapi masih mempunyai
nilai desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata
(lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk
mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai
dari label pakaian, tanda-tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan
majalah. Karena itu pekerjaan seorang tipografer (penata huruf) tidak dapat
lepas dari semua aspek kehidupan sehari-hari.
b.
Desain dan Simbolisme
Simbol
telah ada sejak adanya manusia, lebih dari 30.000 tahun yang lalu, saat manusia
prasejarah membuat tanda-tanda pada batu dan gambar-gambar pada dinding gua di
Altamira, Spanyol. Manusia pada jaman ini menggunakan simbol untuk mencatat apa
yang mereka lihat dan kejadian yang mereka alami sehari-hari.
Dewasa
ini peranan simbol sangatlah penting dan keberadaannya sangat tak terbatas dalam
kehidupan kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi, kita akan menjumpai
simbol-simbol yang mengkomunikasikan pesan tanpa penggunaan kata-kata.
Tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan, hotel, restoran, rumah sakit dan
bandar udara; semuanya menggunakan simbol yang komunikatif dengan orang banyak,
walaupun mereka tidak berbicara atau menggunakan bahasa yang sama.
c.
Desain dan Ilustrasi
Ilustrasi
adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam penggunaan gambar yang
tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi (nonphotographic image) untuk
visualisasi. Dengan kata lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar
yang dihasilkan secara manual.
Pada
akhir tahun 1970-an, ilustrasi menjadi tren dalam Desain Komunikasi Visual.
Banyak orang yang akhirnya menyadari bahwa ilustrasi dapat juga menjadi elemen
yang sangat kreatif dan fleksibel, dalam arti ilustrasi dapat menjelaskan
beberapa subjek yang tidak dapat dilakukan dengan fotografi, contohnya untuk
untuk menjelaskan informasi detil seperti cara kerja fotosintesis.
d.
Desain dan Fotografi
Ada
dua bidang utama di mana seorang desainer banyak menggunakan elemen fotografi,
yaitu penerbitan (publishing) dan periklanan (advertising). Beberapa tugas dan
kemampuan yang diperlukan dalam kedua bidang ini hampir sama. Menurut Margaret
Donegan dari majalah GQ, dalam penerbitan (dalam hal ini majalah) lebih
diutamakan kemampuan untuk bercerita dengan baik dan kontak dengan pembaca;
sedangkan dalam periklanan (juga dalam majalah) lebih diutamakan kemampuan
untuk menjual produk yang diiklankan tersebut.
Fotografi
sangat efektif untuk mengesankan keberadaan suatu tempat, orang atau produk.
Sebuah foto mempunyai kekuasaan walaupun realita yang dilukiskan kadangkala
jauh dari keadaan yang sesungguhnya. Selain itu sebuah foto juga harus dapat
memberikan kejutan dan keinginan untuk bereksperimen, misalnya dalam hal
mencoba resep masakan yang baru atau tren berpakaian terbaru. Selain
elemen-elemen ini, seorang desainer perlu mengerti tentang konsep dasar pemasaran
dan hubungannya dengan visualisasi. Ia juga perlu mempunyai kemampuan untuk
bekerja dengan rapi dan tepat. Ia juga perlu mempunyai kemampuan untuk
bersosialisasi (people skills) untuk menghadapi klien, supplier, sub
kontraktor, percetakan dan lain-lain.
Sumber
:
Comments
Post a Comment