Skip to main content

KONFLIK BATIN


Kisah ini bermula pada waktu saya masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Di hari pertama masuk sekolah aku sudah mulai minder dengan teman-temanku. Hari berganti hari aku tidak menemukan teman yang klop denganku, hingga suatu ketika ada teman yang iseng dan aku tidak suka dengan apa yang dia lakukan itu. Aku kesal dan sempat terjadi perkelahian antara aku dan orang itu. Untungnya ada salah seorang siswa yang melerainya, sehingga tidak ada guru yang tau. Mulai saat itu aku semakin tidak mempunyai seorang teman, selalu sendiri dan tidak ingin berbaur dengan mereka, karena mereka hanya menganggap bahwa aku itu anak yang culun dan tidak menonjol di dalam prestasi belajar.

            Kelas 1 sudah kulalui dengan berat dan penuh dengan tekanan, terkadang aku sering sekali tidak masuk sekolah. Bila dihitung 1 semester bisa sebulan aku tidak masuk dengan alasan sakit. Bisa naik kelas ke kelas 2 saja aku sudah bersyukur bukan karna nilaiku yang dibawah KKM tapi karna absen yang terlalu banyak. Naik ke kelas 2 semester 1 aku masih seperti kelas 1, jarang masuk, nilai yang didapat juga ancur tapi aku mulai menemukan teman yang klop dan mau menerima aku apa adanya. Masuk ke semester 2, aku mulai meningkatkan belajar dan mencoba untuk tidak absen terlalu banyak. Alhasil di semeseter 2 aku masuk 10 besar. Hasil kerja kerasku selama ini ternayata tidaklah sia-sia karena aku mendapatkan rangking 8.

            Aku mulai bisa beradaptasi dengan pelajaran dan teman sekelas, namun tetap saja masih ada orang yang tidak suka denganku dan membully diriku. Tidak terasa kelas 2 sudah terlewati dengan perasaan gembira karena nilaiku yang memuaskan hingga dapat masuk 10 besar. Di kelas 3 adalah puncak dari bullyan orang-orang yang tidak suka denganku. Disaat itu juga nilai pelajaranku ancur kembali, bila ada tugas kelompok aku selalu terabaikan dan tidak mempunyai kelompok terpaksa aku harus mengerjakannya sendiri. Bila istirahat atau tidak ada guru yang masuk aku pergi ke perpus untuk menghindari bullyan mereka. Disitu aku merasa malas bila pergi ke sekolah sehingga aku terlalu banyak absen.

            Aku selalu melampiaskan kemarahanku dirumah, sehingga aku sering sekali melawan orang tua dan aku selalu dimarahi mereka karna kelakuanku yang menyebalkan dirumah padahal itu semua karena aku melampiaskan semua kekesalanku. Sampai suatu ketika rasanya aku ingin berhenti sekolah tapi orang tuaku memberiku semangat untuk melanjutkan sekolah, disitu aku mulai berpikir ternyata orang tuaku itu amat sangat menyanyangiku dan aku mulai kembali semangat untuk sekolah. Tapi setelah kembali sekolah aku mulai tertekan lagi dengan keadaan itu. Singkat cerita akhirnya aku bisa lulus dengan nilai yang lumayan bagus, aku tidak menyangka bahwa aku akan lulus karena terlalu banyak absen.

            Dampak dari konflik batin ini berimbas kepada keluarga, nilai pelajaran dan susah untuk bersosialisasi. Setelah masuk SMA aku mulai menyadari bahwa Tuhan itu adil dan aku mulai belajar dari kesalahan yang aku lakukan dulu sewaktu SMP.


            Sekian cerita saya tentang konflik batin. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi pembelajaran bahwa pembullyan itu tidak baik untuk dilakukan. Kita harus bisa belajar dari kesalahan.

Comments

Popular posts from this blog

PERBEDAAN ANTARA ILMU SOSIAL DASAR DAN ILMU BUDAYA DASAR

Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu yang mengkaji mengenai masalah-masalah sosial yang terjadi didalam masyarakat. Ilmu sosial dasar ini sangat penting untuk diterapkan didalam masyarakat karena dengan mempelajari ilmu sosial dasar ini masyarakat dapat mengatasi masalah sosial yang sering terjadi sehingga tidak menimbulkan perpecahan antar masyarakat. Ilmu sosial dasar ini saat ini sudah masuk ke dalam kurikulum pembelajaran di perguruan tinggi dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai sosial sehingga para mahasiswa dapat memahami bahwa adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah yang selalu ada didalam masyarakat, menyadari bahwa setiap masalah sosial bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat itu bersifat kompleks dan cara penyelesaiannya hanya dengan mempelajarinya, peka dan tanggap/cekatan terhadap masalah-masalah sosial yang ada didalam masyarakat untuk ikut serta dalam upaya menanggulangi masalah-masalah sosial tersebut. Ruang lingkup ilmu sosial dasar men

CLOUD COMPUTING dan GRID COMPUTING

A.    Cloud Computing Pengertian Cloud Computing Cloud Computing atau komputasi awan merupakan kombinasi pemanfaatan teknologi komputer dengan pengembangan berbasis internet. Sebutan cloud sendiri merupakan sebuah istilah yang diberikan pada teknologi jaringan internet. Pada teknlogi komputasi berbasis awan semua data berada dan disimpan di server internet, begitu juga dengan aplikasi ataupun software yang pada umumnya dibutuhkan pengguna semuanya berada di komputer server. Sehingga kita tidak perlu melakukan instalasi pada server. Tetapi pengguna harus terhubung ke internet untuk bisa mengakses dan menjalankan aplikasi yang berada di server tersebut. Dengan kata lain pengguna bisa saja hanya menyediakan sebuah komputer dan perangkat jaringan internet untuk bisa terhubung ke server internet dan menyimpan data di komputer server tanpa harus menyediakan hard-disk yang berkapasitas besar pada komputernya sendiri untuk menyimpan datanya. Jenis-Jenis Cloud Computing Be

METODE GREEDY, DIVIDE AND CONQUER

METODE GREEDY      Metode/Algoritma Greedy merupakan algoritma yang membentuk solusi langkah per langkah. Pada setiap langkah tersebut akan dipilih keputusan yang paling optimal. Keputusan tersebut tidak perlu memperhatikan keputusan selanjutnya yang akan diambil, dan keputusan tersebut tidak dapat diubah lagi pada langkah selanjutnya. a. Prinsip Utama Algoritma Greedy Prinsip utama algoritma greedy adalah ?take what you can get now!?. Maksud dari prinsip tersebut adalah sebagai berikut: Pada setiap langkah dalam algoritma greedy, kita ambil keputusan yang paling optimal untuk langkah tersebut tanpa memperhatikan konsekuensi pada langkah selanjutnya. Kita namakan solusi tersebut dengan optimum lokal. Kemudian saat pengambilan nilai optimum lokal pada setiap langkah, diharapkan tercapai optimum global, yaitu tercapainya solusi optimum yang melibatkan keseluruhan langkah dari awal sampai akhir. Contoh kasus algoritma greedy : Misalkan tersedia koin : 1, 3, 5. Uang senila